Food Estate Derita Rakyat
Palangkaraya, www.Lensara.id, – Habib Said Abdurrahman yang merupakan Senator asal Kalteng dan saat ini berada pada Komite lll menyikapi perihal sindiran Kemarau Panjang di daerah Kabupaten Kapuas dan sekitarnya.
Lahan Food Estate yang harusnya diatasnya tumbuh subur berbagai manfaat tanaman hanya ilalang dan kosong, artinya tidak selaras dengan mimpi besar pemerintah.
Abah Habib Said Abdurrahman lantas memberi contoh. Ada ribuan hektare hutan dibabat. Yang awalnya habitat flora dan fauna, kini menjadi lahan singkong. Gersang. “Tak membawa manfaat banyak untuk lingkungan,” imbuhnya.
“Proyek ini hanya mengusir binatang dari habitatnya.
Food estate ini terletak di Desa Tewai Baru, Gunung Mas. Awalnya merupakan kawasan tutupan hutan. Sebelumnya berfungsi sebagai daerah resapan air.
Namun, fungsi itu jelas hilang. Karena sudah dibuat gersang untuk lahan penanaman singkong.
Megaproyek food estate juga disebut memperburuk krisis iklim. Karena memicu deforestasi.
Untuk food estate ini, pemerintah setidaknya menggelontorkan budget Rp1,5 triliun. Megaproyek ini menjadi Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024. Food is Dead, People Crisis