Wadanyonif R 631/ Atg Ikuti Tradisi Masuk Satuan
Palangka Raya, Lensara.id – Setiap satuan memiliki tradisi bagi prajurit baru di dalam instansi militer, khususnya TNI-AD yang berkewajiban melaksanakan tradisi penggemblengan dan perkenalan di kesatuan baru yang akan ditempati baik di Satuan Tempur (Satpur) maupun Satuan Batuan Tempur (Satbanpur).
Tradisi satuan juga berlaku di Mako Yonif R 631/ Atg Palangka Raya yang terletak di jalan Cilik Riwut Km. 6 dan harus diikuti juga oleh Wadan Yonif R 631/ Atg yang akan memasuki satuan.
“Tradisi masuk satuan merupakan tradisi di setiap satuan sebagai warna dan budaya yang harus dilestarikan dan dilaksanakan demi terjaganya budaya leluhur dalam satuan tersebut,” ucap Danyonif R 631/Atg Letkol Inf Dwi Harry Wibowo, S.E., ketika menggelar upacara penerimaan sebanyak 89 personel baru yang akan memasuki Satuan Yonif R 631/Atg di depan Makoyonif, Sabtu (11/06/2022).
Tradisi masuk satuan Yonif R 631/Atg dilaksanakan sejauh 20 KM dengan menempuh aneka macam halangan dan rintangan. Start dari Mayonif R 631/Atg Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya pada pukul 05.30 WIB dan tiba di satuan Yonif R 631/Atg pada pukul 10.00 WIB.
Setiba di gerbang Yonif R 631/Atg, sebanyak 89 Prajurit Baru disambut Pasi-3/Pers Kapten Inf Mukarobin dengan melaksanakan acara pembacaan sejarah singkat lahirnya Satuan Yonif R 631/Atg hingga berdiri di Kota Palangka Raya.
Acara selanjutnya seluruh prajurit Antang menyambut dan mengiringi prajurit baru dengan menyanyikan lagu selamat datang pahlawan muda untuk dibawa di depan Mako Yonif R 631/Atg.
Acara diakhiri dengan upacara penerimaan prajurit baru yang dipimpin langsung oleh Danyonif R 631/Atg yang didampingi oleh Ketua Persit Ny. Nicke Dwi Harry Wibowo.
Adapun rangkian acara meliputi pembacaan ikrar, penyiraman bunga, penciuman Tunggul serta pemberian selamat kepada anggota baru.
“Semoga menjadi pengalaman berharga bagi anggota baru agar dapat menumbuh kembangkan rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap satuan. Sehingga sikap disiplin yang merupakan nafas kehidupan Prajurit, dapat benar-benar melekat dan menjadi bagian hidup sebagai seorang prajurit,” tutup Danyonif R 631/Atg.